Tim : Unang Sunarya, Fauzan Ramadhana Sadikin, Wandi Ridwansyah, Muhammad Hafidz Udzri
Mahasiswa Telkom University dari Center of Excellence (CoE) GreenTech tengah mengembangkan inovasi untuk mendukung pertanian lada di Bangka Belitung melalui Sistem Smart Watering dan Fertilizing berbasis IoT (Internet of Things). Proyek ini, yang merupakan bagian dari program pendanaan nasional Inovillage 2024 oleh PT Telkom Indonesia, bertujuan meningkatkan efisiensi pertanian dengan teknologi modern.
Ketua tim, Fauzan Ramadhana Sadikin, bersama anggota tim Wandi Ridwansyah dan Muhammad Hafidz Udzri, mengintegrasikan sistem ini dengan aplikasi MySahang untuk membantu petani dalam mengelola kebutuhan tanaman secara lebih efektif. Dengan teknologi ini, penggunaan pupuk dan air menjadi lebih presisi, sehingga mengurangi pemborosan sumber daya. Sistem ini juga menggunakan energi dari panel surya, menjadikannya solusi yang ramah lingkungan.
Penurunan produksi lada di Bangka Belitung dari 32.520 ton pada tahun 2020 menjadi 24.848 ton pada tahun 2023 menjadi latar belakang utama pengembangan teknologi ini. Faktor seperti metode pertanian tradisional, distribusi pupuk yang kurang efisien, dan serangan penyakit kuning yang menyerang 60% tanaman lada menjadi kendala utama yang dihadapi petani.
Dengan adanya sistem ini, petani tidak lagi bergantung pada kondisi cuaca seperti curah hujan untuk memenuhi kebutuhan tanaman. Pak Herman, salah satu petani lada yang menggunakan teknologi ini, mengungkapkan bahwa sistem ini sangat membantu terutama pada musim kemarau.
Dosen pembimbing proyek, Unang Sunarya, S.T., M.T., Ph.D., yang juga menjabat sebagai Ketua CoE GreenTech, mendukung penuh upaya mahasiswa dalam menciptakan solusi inovatif bagi sektor pertanian. Ia berharap bahwa Desa Air Menduyung, tempat proyek ini diterapkan, dapat menjadi contoh penerapan teknologi pertanian modern di Bangka Belitung.
Proyek ini juga mendapatkan dukungan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka Barat yang turut mendampingi mahasiswa dalam penerapan teknologi di lapangan. Selain meningkatkan hasil pertanian, inovasi ini juga mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan dengan mengurangi konsumsi sumber daya dan meningkatkan kesejahteraan petani. Mahasiswa Telkom University optimis bahwa teknologi ini dapat membawa dampak positif bagi pertanian dan perekonomian lokal.